news

1.04.15
SKOR Codex @ Cryptobiosis, Bandung (IDN)

codex-book_sidecodex-book_sidecodex-book_side

January 23 til February 15 2015
Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, Indonesia

Cryptobiosis – Seeds of the World

(apologies, no English text available)

Pameran Khusus dari The Japan Media Arts Festival

Seniman:
YAMAMOTO Yoshihiro, Saigo No Shudan (ARISAKA Ayumu, OITA Mai, KOHATA Ren), KANNO So & YAMAGUCHI Takahiro, TOYAMA Keiichiro, Nanmo (YANAGIHARA Takayuki), La Societe Anonyme, WADA Ei, INABA Takuya, James Bridle, SHINTSUBO Kenshu+IKEGAMI Takashi, IGARASHI Daisuke, Syaiful Aulia Garibaldi, Bagus Pandega

Badan Urusan Kebudayaan, Pemerintah Jepang bekerjasama dengan Selasar Sunaryo Art Space menyelenggarakan CRYPTOBIOSIS: Seeds of the World – Pameran Khusus dari The Japan Media Arts Festival.

Pameran ini menampilkan karya-karya pemenang penghargaan The Japan Media Arts Festival yang diselenggarakan setiap tahun sejak 1997. Tujuan festival ini adalah memperkenalkan secara komprehensif karya seni rupa yang berfokus pada atau memanfaatkan media baru, gadget, aplikasi, games, animasi, manga (komik) dan sejenisnya, yang memanfaatkan teknologi termutakhir dan mewakili semangat kemajuan yang kreatif.

Selain karya-karya pemenang penghargaan The Japan Media Arts Festival, pameran ini juga menampilkan karya-karya beberapa seniman Indonesia dengan sebuah tema yang berkaitan dengan fenomena biologis: “cryptobiosis”. Terdapat pula kegiatan diskusi untuk mendukung pameran dan pemutaran film, yang memberikan peluang untuk pertukaran wacana lebih jauh yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Jepang.

CRYPTOBIOSIS: Seeds of the World
Salah satu penemuan terbesar dalam sejarah seni rupa pada 2014 dapat dipastikan adalah lukisan gua tertua di dunia yang ditemukan di Pulau Sulawesi, Indonesia. Menampilkan gambar-gambar bentuk tangan dan binatang, lukisan-lukisan gua ini melingkupi dorongan-dorongan orang-orang yang hidup di sini, di tengah-tengah hutan belantara Pulau Sulawesi, yang butuh diekspresikan dan direkam layaknya sebuah kapsul waktu.

Karya-karya artistik secara esensial adalah juga kapsul-kapsul waktu yang merangkum emosi-emosi yang dialami oleh seniman dalam ruang dan waktu tertentu, dalam pengertian bahwa sesuatu yang tersembunyi dalam tiap-tiap karya diberikan kehidupan baru dan akan terus hidup melalui empati pemirsa.

Dalam biologi, perilaku hewan dan tumbuhan untuk menghentikan aktivitas kehidupan sementara untuk bertahan hidup dari lingkungan alam yang ekstrim disebut “cryptobiosis (aktivitas kehidupan tersembunyi)”. Bunga teratai yang tumbuh dari benih yang berusia beberapa ribu tahun dapat dinyatakan sebagai contoh luar biasa dari cryptobiosis. Selain sebagai penghentian aktivitas kehidupan berdasarkan ekspektasi bahwa aktivitas kehidupan akan berlangsung kembali, cryptobiosis dapat pula dinyatakan sebagai sebuah metode untuk bertahan hidup.

Akhirnya di antara karya-karya pemenang penghargaan Japan Media Arts Festival yang lalu pameran ini ingin memfokuskan diri pada karya-karya yang mencoba melalui beberapa metode untuk menghidupkan kembali sesuatu yang telah terkubur di suatu tempat di dunia kita, yang keberadaan dan nilai mereka lama terlupakan, dan mencoba untuk mengumpulkannya bersama-sama di Bandung, Indonesia.

The Japan Media Arts Festival
Japan Media Arts Festival adalah sebuah festival Seni Media (= Media Geijutsu) komprehensif yang menghargai karya-karya istimewa dalam beragam media, dari animasi dan komik hingga seni media dan games. Festival ini memberikan penghargaan pada masing-masing empat divisi atau kategori: Seni Rupa, Hiburan, Animasi, dan Manga. Ia juga menyediakan platform apresiasi untuk karya-karya peraih penghargaan dan karya-karya menonjol lainnya. Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1997, festival ini telah diakui sebagai pencapaian yang signifikan atas kesenimanan dan kreativitas yang tinggi dan di samping pameran tahunan karya-karya peraih penghargaan, festival ini juga mengadakan acara lainnya, seperti simposium, pemutaran film/video dan pameran-pameran. The Japan Media Arts Festival ke-18 menerima sejumlah 3,853 karya dari 71 wilayah dan negara. Japan Media Arts Festival jelas terus berkembang menjadi festival internasional. Karya pemenang penghargaan yang dipamerkan baik di dalam dan luar negeri Jepang melalui berbagai proyek dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Urusan Kebudayaan, Pemerintah Jepang yang bertujuan untuk mempromosikan penciptaan, pengembangan dan pemahaman/kesadaran/ apresiasi Seni Media.